Saatnya Melek Literasi
“Calistung” (Baca, Tulis, Hitung) saat “kita” kecil kata-kata tersebut sering kali kita dengar ketika disekolah. Baik dari tingkat dasar, menengah pertama, menengah atas bahkan perguruan tinggi. Terutama oleh saya sendiri karena kuliah jurusan PGSD/MI. Kata-kata Calistung menjadi sangat familiar, dilingkungan rumah, dikampus dan tempat lain. Bahkan“calistung” pada masa itu menjadi program pemerintah untuk membrantas buta aksara di Indonesia. Terbukti dengan digembor-gemborkan disemua media, bahkan disetiap tempat umum, bahkan dirumah penduduk bagian gentengnya di cat dengan warna mencolok dengan tulisan B3B (Bebas 3 Buta) yang meliputi“calistung”.
Namun dijaman“millennial” ini calistung bertransformasi menjadi Literasi. Literasi merupakan kuliatas / kemampuan melek huruf / aksara yang didalamnya meliputi kemampuan membaca dan menulis. Sehingga kegiatan literasi selama ini identik dengan aktivitas membaca dan menulis. Namun lebih dari itu, makna literasi juga mencakup visual yang artinya “kemampuan untuk mengenali dan memahami ide-ide yang disampaikan secara visual (adegan, video dan gambar)”.
Menurut UNESCO pemahaman orang tentang makna literasi sangat dipengaruhi oleh penelitian akademik, Institusi konteksnasional, nilai-nilai budaya dan juga pemahaman UNESCO menjelaskan bahwa kemampuan literasi merupakan hak setiap orang dan merupakan dasar untuk belajar sepanjang hayat. Kemampuan literasi dapat memberdayakan dan meningkat individu, keluarga, bahkan masyarakat. Karena sifatnya yang “multi effect” karena dapat memberikan efek untuk ranah lebih luas diluar sekolah. Sehingga literasi dapat membantu memberantas kemiskinan, mengurangi angka kematian anak, pertumbuhan penduduk dan menjamin pembangunan berkelanjutan sehingga terwujudnya perdamaian.
Hal inilah yang membuat pemerintah baru-baru ini secara getol membudidayakan kembali literasi disekolah. Karena pemerintah paham bahwa pendidikan dan kemampuan literasi adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam hidup kita dapat dipisahkan dalam hidup kita. Karena kemajuan suatu Negara akan tergantung dengan melek huruf di Negara tersebut.
Untuk mewujudkan melek literasi maka tidak ketinggalan disekolah kami MI Ash Sholatiyah Lasem juga menerapkan gerakan literasi. Kegiatan literasi ini dilakukan setiap lima belas menit di awal pembelajaran. Peserta didik kami anjurkan untuk membawa buku bacaan yang disukai dari rumah, contoh: majalah anak-anak, komik, cerpen atau bahan baca yang lain. Dengan literasi ini ada beberapa manfaat kita peroleh yaitu: dengan membaca mampu meningkatkan minat terhadap kita peroleh yaitu: dengan membaca kita bisa mendapatkan informasi dan pengetahuan. Dengan membaca mampu meningkatkan minat terhadap suatu bidang, memenuhi intelektual dan mampu meningkatkan konsentrasi. Sehingga diharapkan bisa meningkatkan daya serap peserta didik.
Selaku pelaku pendidikan mari kita sukseskan gerakan literasi dilingkungan kita agar masyarakat lebih Melek Literasi, agar bisa mewujudkan generasi yang tangguh dan berkualitas di jaman now. Untuk Negara yang lebih baik dan maju. Salam Literasi untuk kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar